www.tintapergerakan.blospot.com - Apel santri di gelar di alun-alun Simpangtujuh kudus, Senin
(22/10), ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam memperingati Hari
Santri Nasional yang jauh pada tiap tanggal 22 Oktober.
Peserta apel terdiri dari perwakilan para santri dari berbagai
pondok pesantren yang ada di Kudus, lembaga pendidikan islam , ormas-ormas
islam , maupun pejabat di jajaran Pemkab Kudus.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dibawah intruksi Muh. Sholikul
Hadi selaku Ketua Pengurus Cabang PMII Kudus, ikut mensukseskan apel santri.
Menempati barisan di Bataliyon 1 bersama ormas-ormas islam lainya seperti
Banser, Gp.Ansor, IPNU-IPPNU, Muslimat, Fatayat.
“PMII itu adalah banom NU, jadi jajarannya kemarin itu bersanding dengan Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU dan IPPNU” jelas Aida, salah satu pengurus Cabang PMII Kudus.
Hal ini menjadi kehormatan bagi anggota dan kader PMII, yang pagi itu berbaju putih dan bersarung (putra), jilbab kunyit, baju putih yang juga bersarung (putri) , jajaran pengurus ber-Almamater biru dengan logo PMII.
“Ada sekitar 150 anggota dan kader PMII ikut serta dalam apel hari santi. Dikarenakan banyak yang masih ada tanggungan di jam perkuliahan dan ada beberapa yang masih KKN juga, jadi yang mengikuti hanya perwakilan saja” sambungnya
Bupati kudus, Tamzil, mengatakan peringatan Hari Santri Nasional adalah momentum yang sangat berharga, lantaran Kudus adalah Kota santri.
Dalam sambutannya, makna hari santri sendiri adalah menghargai jasa-jasa para ulama yang telah memperjuangkan resolusi jihad. Terutama di kota Kudus yang telah mewarisi jiwa GusJiGang dari kanjeng sunan Kudus dan para Kyai di kudus.
“Melekat dalam diri masyarakat kudus, GusJIGang dengan filosofi yang tertuang adalah masyarakat kudus yang pandai mengaji, dan mumpuni dalam berbagi ilmu agama, serta jiwa berdagang yang meruapakan warisan leluhur yang menjadi mata pencaharian terbesar di kudus. Oleh sebab itu Peringatan Hari Santri Nasional menjadi momentum untuk berterimakasih kepada para pendahulu kita, terutama ulama’- ulama yang ada di Kota Kudus ini.” sambungnya.
Reporter- lutfiya
No comments:
Post a Comment